Anak Saya di Pondok, kok Jadi Nakal, Salah Siapa?

Daftar Isi

Tentunya setiap dari kita menginginkan anak yang soleh dan solehah yang nantinya diharapkan anak tersebut bisa berbakti kepada orang tua dan juga menjadi investasi ketika orang tua telah meninggalkan dunia agar terkumpul banyak pahala.

Dan satu-satunya jalan agar seorang anak bisa menjadi anak yang soleh dan solehah tersebut adalah dengan mereka belajar agama.

Foto oleh Shihab Nymur

Akhirnya, para orang tua pun memasukkan putra-putri tercinta mereka ke pondok, sebagai salah satu jalan untuk mendapatkan pendidikan agama dengan harapan anak mereka menjadi anak yang baik, berbakti, dan soleh solehah.

Akan tetapi harapan tidak selalu berbuah manis, apa yang diinginkan manusia tidak selau terwujud. Lalu apakah ketika anak yang kita pondokkan kemudian justru malah berubah menjadi nakal, apakah berarti pondok tersebut tidak baik?

Para Orang Tua yang dirahmati Allah, ada banyak faktor dan sebab kenapa seorang anak menjadi nakal meskipun sekolah di pondok pesantren, diantaranya:

1. Keluarga

Keluarga merupakan pendidik dasar dari terbentuknya sifat dan karakter seorang anak, sehingga seringkali menjadi penyebab anak memiliki perangai yang buruk, diantaranya karena pola asuh yang terlalu over protektif dan keras, terlalu dimanja, kurang kasih sayang karena broken home / dibanding-bandingkan / tidak diinginkan, dll.

Maka disini solusinya adalah dengan merubah pola asuh dengan tidak over protektif dan keras, tidak memanjakan anak, memberikan kasih sayang yang cukup dengan diajak berdiskusi dan berdialog, memberikan anak hukuman ketika salah dan penghargaan karena berprestasi sesuai dengan hasil musyawarah dengan anak, menjadi panutan yang baik, dll.

2. Lingkungan

Lingkungan yang didominasi oleh kondisi yang tidak baik misal kriminal, seks bebas, judi, mabuk-mabukan, maka ini menjadi penyebab anak menjadi nakal terutama ketika waktu liburan pondok, apabila bergaul dengan lingkungan yang demikian.

Maka solusinya adalah dengan membatasi dan mengontrol anak agar tidak terpengaruh dengan kondisi yang tidak baik tersebut, serta ajak anak agar mendapatkan lingkungan yang baik seperti ikut kajian, kegiatan sosial, atau kegiatan dakwah lainnya.

3. Pergaulan

Tentunya dizaman sekarang, anak bisa bergaul bukan hanya dengan teman lingkungan atau teman sekolahnya, akan tetapi juga bisa bergaul dengan teman di dunia maya.

Teman yang toxic suka mengumpat, meninggalkan kewajiban agama, melalaikan waktu dengan game atau nongkrong, pergaulan bebas, dll, ini bisa menjadi penyebab anak menjadi nakal.

Maka solusinya adalah batasi komunikasi anak dengan teman-teman yang tidak baik, batasi pula gadget, lihat aktivitas sosmed mereka dan sampaikan dampak dari pergaulan kepada mereka.

4. Sekolah

Lembaga pendidikan yang mahal tidak menjadi jaminan membuat anak menjadi baik, tetapi lembaga pendidikan yang tidak ada tata tertib, tidak memberikan konsekuensi dari pelanggaran-pelanggaran, bersikap acuh terhadap kenakalan, dan guru yang menjadi panutan yang tidak baik, maka ini sudah pasti menjadi sebab anak menjadi nakal, sekalipun sekolah tersebut mahal.

Dan solusinya adalah mencari tempat pendidikan yang memiliki sistem dan peraturan yang baik, kemudian diterapkan serta pengajar-pengajar yang memberikan contoh teladan yang baik.

Alhamdulillah selama ini, pondok Ar-Rasyid terus berbenah, dan mengevaluasi setiap kekurangan-kekurangan kami, kami berusaha, menerapkan setiap aturan-aturan, memberikan nasehat dan hukuman bagi pelanggar-pelanggar, dan berusaha menjadi pendidik yang menjadi panutan, meskipun tentu masih ada pula kekurangannya yang lain.

5. Faktor Intern Anak

Anak yang kurang bisa mengontrol diri, belum punya prinsip, tidak mengamalkan nilai-nilai agama yang mereka pelajari, mudah untuk terpengaruh, rasa ingin tahu yang tinggi, belum memahami dampak suatu keburukan, dll, juga menjadi faktor utama kenapa anak menjadi nakal.

Maka solusinya adalah, anak tersebut difahamkan tentang membedakan kebaikan dan keburukan serta dampaknya, dikontrol, dinasehati, serta selalu didoakan agar mendapatkan hidayah dan perlindungan dari Allah ta'ala.

Tapi yang perlu kita ingat pula adalah, bahwasanya anak yang nakal adalah bagian dari ujian dan sarana penggugur dosa kita para orang tua, sehingga bisa jadi dengan anak kita yang nakal, kemudian kita bersabar dan telaten dalam mendidik mereka, maka ini menjadi pahala yang besar bagi para orang tua, atau juga dengan anak yang nakal, bisa jadi adalah akibat dari dosa para orang tua yang kemudian anak yang nakal menjadi penggugurnya.

Demikian, semoga kita bisa bijak didalam menyikapi kenakalan pada anak, jangan sampai karena kurangnya introspeksi, kemudian kita hanya menyalahkan 1 atau 2 pihak saja.

Barakallahu fiikum.

✍️ Kabid Kesantrian KMI Ar-Rasyid